THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 23 Desember 2010

HISTAMIN,ANTI HISTAMIN,DAN ANTIALERGI

1.      HISTAMIN

1.1  SEJARAH
histamin dan asetilkolin mempunyai persamaan sejarah yaitu disintesis secara kimia lebih dahulu sebelum dikenal sifat-sifat biologiknya; keduanya pertamakali diisolasi dari ekstrak ergot.

1.2  FARMAKODINAMIK
Histamine berinteraksi dengan reseptor spesifik pada berbagai jaringan target. Reseptor
histamin dibagi menjadi histamin 1 (h1) dan histamine 2 (h2).
Aktivasi reseptor H1 menyebabkan kontraksi otot polos, meningkatkan permeabilitas pembulu darah, histamin juga berperan sebagai neurotransmitter dalam susunan saraf pusat. Aktivasi reseptor H2 menyebabkan sekresi asam lambung. Meningkatkan kadar cAMP dan menurunkan kadar cGMP,sedangkan antihistamin H2 memblokade efek tersebut.

1.3  HISTAMIN ENDOGEN
Histamine berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis terutama pada anafilaksis,alergi,trauma dan syok.

1.4  HISTAMIN EKSOGEN
Histamine eksogen bersumber dari daging,dan bakteri dalam lumen usus atau kolon yang membentuk histamin dari histidin.

2.      ANTI HISTAMIN

2.1  SEJARAH
Sewaktu diketahui bahwa histamin mempengaruhi banyak proses faalan dan patologik,maka dicarikan obat yang dapat mengantagonis efek histamin. Sesudah tahun 1972,ditemukan kelompok anti histamine baru,yaitu burimamid,metamid dan simetidin yang dapat menghambat sekresi asam lambung akibat histamin.

2.2  ANTI HISTAMIN PENGHAMBAT RESEPTOR H1 (AH1)
AH1 menghambat efek histamine pada pembulu darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos. Secara umum AH1 efektif menghambat kerja histamine pada otot polos (usus,bronkus). Peningkatan permeabilitas kapiler dan udem akibat histamine, dapat dihambat dengan efektif oleh AH1.

2.3  ANTI HISTAMIN PENGHAMBAT RESEPTOR H2 (AH2)
Reseptor histamine H2 berperan dalam efek histamine terhadap sekresi cairan lambung,perangsangan jantung serta relaksasi uterus tikus dan bronkus domba. Beberapa jaringan seperti otot polos pembulu darah mempunyai kedua reseptor yaitu H1 dan H2.
Siemtidin dan ranitidine menhambat reseptor H2secara selektif dan reversible. Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi cairan lambung, sehingga pada pemberian simetidin atau ranitidine sekresi lambung di hambat.
AH2 sama efektif dengan pengobatan intensif dengan antacid untuk penyembuhan awal tukak lambung dan duodenum. Terhadap tukak peptikum yang diindukasikan oleh obat AINS,AH2 dapat mempercepat penyembuhan tetapi tidak dapat mencegah terbentuknya tukak.pada pasien yang sedang mendapat AINS antagonis reseptor H2 dapat mencegah kekambuhan tukak duodenum tetapi tidak bermanfaat untuk tukak lambung.

2.4  PEMILIHAN SEDIAAN
Banyak golongan AH1 yang digunakan dalam terapi,tetapi efektivitasnya tidak banyak berbeda,perbedaan antar jenis obat hanya dalam hal potensi,dosis,efek samping dan jenis sediaan yang ada.

3.      ANTI-ALERGI

3.1  SEJARAH
AH1 tidak sepenuhnya efektif untuk pengobatan simtomatik raeksi hipersensitivitas akut.hal ini disebabkan oleh fungsi histamine yang sebenarnya merupakan pemacu untuk dibentuk dan dilepaskan autakoid.

3.2  NATRIUM KROMOLIN
Kromolin adalah obat yang dapat menghambat penglepasan histamine dari sel mast paru-paru dan tempat-tempat tertentu,yang diinduksi oleh antigen. Pada umumnya kromolin terterima baik,jarang timbul reaksi yang tidak diinginkan walaupun setelah penggunaan secara terus-menerus selama bertahun-tahun.

0 komentar: